Dari sekian gelintir temen sayah, ada satu pria bernama Tuan SerasaBeken.
Dulu, dia adalah anak gaul. Berotak cerdas. Berpribadi menyenangkan. Setiap tempat nongkrong di Jogja, ndak luput dari peredarannya. Setiap perhelatan acara akbar, dimana musik-musik dari segala band diusung, dia nampak. Temen-temennya segudang. Tiap pergi kemanapun dia ndak pernah minus suplay sapaan dan jabat tangan persahabatan. Berasa artis bener. Artis lokal. Ndak perlu maen pilem. Apalagi bikin pilem sendiri, trus diedarin dengan judul Kosku Lautan Asmara.
Kuliahnya
Dugem? Ndak pernah dia bayar. Tuan SerasaBeken selalu masuk dalam guestlist. Tinggal lenggang kangkung ajah dia masuk, menyapa GRO yang kinyis-kinyis ber-rok pendek bahkan kadang ndak pake bra. Mabok? Apalagi ituh. Temen-temennya yang kaya raya, yang berasa bersin aja bisa keluar duit selalu ada buwat mengaliri tenggorokannya. Kalo kata lirik lagu ShaggyDog sih, air kedamaian begituh.
Dua Tiga tahun berlalu. Dan dia masih bergaya hidup serupa. Tapi badan mulai keropos. Teman yang dulu berserakan dmana-mana mulai menghilang dari kota habitatnya berada. Mencari sesuap dua suap berlian di ibukota atau malah menyeberangi pulau dan melintasi negara.
Badannya mulai ndak mampu mengikuti ritme isi kepala yang masih ingin bergerak. Perut mulai membuncit gara-gara menampung air kedamaian tiap malam. Kerjaan ndak ada peningkatan gara-gara dia lakukan hanya untuk menyedot uang tiap bulannya.
Dia mulai bosan. Tapi ndak bisa lepas.
Dia mulai jenuh. Tapi ndak tau apa yang harus dilakukan.
Dia mulai iri. Beberapa temannya yang sukses merubah pakaian gaul celana skinny ketat di bawah menjadi pakaian kantor perlente abis.
Dia mulai gerah. Beberapa temannya (yang dulunya dia anggap remeh) bertemu dengannya mengabarkan akan menempuh gelar Doktor di luar negeri. Dan beberapa lainnya datang dengan sejumlah kartu kredit yang tebalnya memenuhi isi dompet mereka.
Dia mulai ketakutan. Karena sekolompok temannya sepertinya akan berakhir mengecewakan menjadi pecundang ndak tertolong di sisa hidupnya. Dia berpikir, jangan-jangan dia juga salah satu bagian kelompok ini.
Tapi, otak si Tuan SerasaBeken seperti tumpul. Kerjaannya tiap hari hanya cek daftar nama di buku alamat hape dia. Mencari siapa saja yang bisa diajak sekedar ngopi. Sekedar berkumpul seperti dulu. Atau malah cuma buang waktu buwat curhat ndak mutu tentang memori masa lalu.
Kuliahnya semakin ndak jelas. Dosennya ndak peduli padanya. Sejumlah teman berteriak-teriak prihatin tiap hari. Dan orangtua pun tampak menyerah menghadapinya. Dia merasa terpuruk. Ndak tau mau kemana. Ndak tau mau gimana. Ndak tau harus mencari kemana sisa-sisa cerdasnya yang dulu pernah dia banggakan.
Tuan SerasaBeken ingin berubah. Ingin meraih citanya. Ingin meraih hidupnya. Perihal cinta? Ah, dia tak peduli. Terlalu banyak wanita datang dan pergi katanya. Dia trauma. Dia pesimis. Dan dia sinis. Dia ndak mau sakit lagi. Ealah, ternyata gaul-gaul, sensi juga ini cowok. Dia yakin Tuhan pasti mengirim satu wanita yang tepat padanya suatu hari. (Hah??!! Masih percaya Tuhan tho, Tuan…??)
Yang pertama dia lakukan, adalah mengumpulkan sisa kenekatannya. Muka badaknya. Mencari sisi tak punya malu dalam dirinya. Buat apa jeh?
Buat balik ke kampus. Oh, percayalah sodara-sodara. Nginjak kaki ke kampus di waktu orang-orang yang kita kenal sudah menghilang ituh perjuangan berat. Sayah tau perasaan si Tuan inih.
Menghubungi dosen yang cuma melirik sebelah mata melihat mahasiswa super tua, ndak ada petir ndak ada gempa kok tiba-tiba muncul di hadapannya. Meremehkan niatan si Tuan untuk lulus dengan segera dari kampus. Tapi dia berkeras hati. Pokoknya yang penting dia pengen lulus. Yang penting nekat. Yang lulus tapi nekat. Hidup nekat..!!!!
Dia berkeras hati untuk ndak tergoda berbagai undangan sana-sini yang masih terus mengalir, gara-gara dia terlanjur punya cap sebagai THE TOP TEN GAULWAN IN THE WORLD. World mana? Ya pokoknya dunianya dia. Yang sebenernya cuma seupil ituh.
Pelan-pelan mulai membaca artikel-artikel motivasi yang beredar. Sekedar memacu dirinya. Dulu? Ahh, apa ituh tulisan motivasi. Bullshit.
Jangan salah. Koleksi bacaannya cukup mencengangkan untuk socialite seperti si Tuan inih. Dari tema Marxisme sampai Di Bawah Bendera Revolusi ada di rak bukunya. Dari Trend Bisnis MegaCosmopolitan sampai Komunikasi Massa dia baca. Tapi ya itu. Si Tuan mengaku otaknya sudah menumpul.
Lalu si Tuan bingung. Abis lulus, mau kemana? Mau ngapain? Kerja apa? Dia merasa ndak punya modal. Kuliah lulus pun telat. Indeks prestasi pun syukur-syukur masih di atas 2. Fresh graduate? Halah, fresh gendengnya kalo dia.
Dan ketika sayah duduk di sofa empuk bersebelahan dengannya, menikmati seseruput kopi panas, sayah termangu lama. Dan pelan-pelan, cuma bisa bilang :
“Well, punya hidup ajah, ituh udah modal, Tuan..”
Tiba-tiba, sayah rindu SiMbah Ed..
Betewe, ituh bukan kata-kata sayah. Ituh sayah dapet pencerahan abis baca tulisan mbak Jennie S. Bev disini.
hidup itu anugrah
humm… Jakarta bikin tika gimana gituh…
jadi ceritanya kontemplasi niihh… unik juga, biasanya orang-orang ke tempat sepi, kamu?
hehehhehe….
“Well, punya hidup ajah ituh udah modal, Tuan..” –> jawaban yang keren sekaligus kebangetan hwahahaha. tapi bener, jawaban yang keren. dan orisinil
curhat colongan dengan menyamarkan diri sebagai tuan serasa beken kah mbak? ;))
my 2 cent,
ketika ada kemauan, disitu aja jalan… hopefully
Waah…kelamaan nyantai dan asyikAsyikan itu temannya mbak. Tapi itu tantangan buat dia, harus bangkit dan berjalan menata masa depan.
ngakak baca komen datum. ini memang curcol .. so easy to guess …
please jangan bikin apartemen lautan asmara…….
Baru kali ini aku rada radong sama tulisanmu, Tik …
curcol ya ndor? istilah mu gaul tenan. hei, what you waiting for?
*ngakak baca komentarnya Mas Iman*
uuhmm.. yah ya, menguatkan hati untuk menata masa depan memang terasa berat. tapi kalau konsisten melakukannya, akan tiba waktu di mana
kaliandia melihat masa lalu sambil nyengir dan berkata: “Akhirnya gw BISA!”ngakak liat komentar nya si datum sama ndoro, sama pendapat nya
hidup itu cuman sekali mba, use it don’t waste it :d , gak ada kata telat untuk berubah.
mungkin, si tuan itu bisa bertemu dengan daku tik, been there and really know that feeling, kakaka….
been there done that
jadi inget kata teman yang dulu selalu ngajak gabung mlm tapi saya tolak terus…
“keputusan yang anda buat sekarang akan mempengaruhi masa depan anda”
Nggak lagi ngomongin diri sendiri, kan tik?
*peace*
asem tenan postingan iki…
*ke kampus dulu, nahan malu..
sinisme berkepanjangan.. wei de go tika!
yes, been there done that
Kayaknya harus mengembara kayak andrea hirata. Maksute, meskipun cuma jadi tukang sortir surat di kantor pos, tapi tetep bisa mengelana beneran ke seluruh dunia.
ayooo,. sapa lagi yg disindir tika??
wah, iki crito awakmu dewe yo? hehehe
oOo begitu …
* riplai fes *
apik tulisane tik
*tertohok*
huhuhuhu.. ngejar dedlen agustus. yes.. bday bareng wisuda terlalu indah kalo g dinikmati. asem..
**nelpon dosen minta ketemu** SMANGAT lagi!! arghhh
Tuan Serasabeken itu cermin ya?

Ganbate Kudasai, perjuangan baru berakhir ketika kematian menjemput
wah.. panjang sekali ya
turut bersimpati buta tuan serasabeken
refleksi diri?
wah tik, pulang dari jakarta tulisanmu jadi edan.
btw kegiatan foya-foya seperti itu kadang cuma menghasilkan kekosongan dalam hidup. tidak berwarna.. 8-|
kalo ini curcol, lalu tika kok masih di jkt? hayoo, sana pulang ke yogya nerusin tugas akhir..:D
Tuan itu sebuah cermin kah?
Ganbate kudasai, perjuangan hanya berakhir ketika kematian menjemput
Hehehe …
Seteleh capek baca postingan yg panjang banget.
“Yah, begitulah hidup”.
Seperti perputaran roda.
yihhiii, curhat colongan…:D
*kabur ahhh*
p.s: tik, dicari sama arismanto.. hihihi..
jadiii kapan tuan eh tika traktir saya ngopi?
sebuah cerita yang indah
semoga happy ending…
Wah, baru kali ini tulisan Tika oke punya. Alhamdulillah sudah kembali ke jalan yang benar. Salam, Mbak. Walau jarang komen tetapi saya selalu mengikuti web ini.
bagian dari resolusi 2008 tik?
Temennya suruh ikutan ngeblog aja.
bisa dapet duit sampingan.
ga da yang terlambat didunia ini.
najis sekali. edisi curcol???? owalah
santai aja lagi. yang penting fun meski jadi pecundang tanpa beban
refleksi masa depan…?? Hmmm….
*hubungi temen buat minta materi kuliah selama bolos*
Fresh Gendenge? Jiakakak!!!
inilahh hidupp..
hhoho..
semangatt lahh..:p
Ada apakah dengan dirimu tika… lost in this stupid jancukarta???
Hahahahahahaha… katanya yang nemanin ngGanteng2…
Apapun, tolong bilangin sama si tuan itu… SMANGAT YACH, SMANGAT… PERGUNAKAN KARTU ANTI MUTUNGNYA…
pasti masa depannya CERAHHHHHHH….
(khan anti mutung getooo lohhhhh… )
**kedip2 mata**
silly
wah, kok curhatku dimasukin ke blog?…
ada ya yang begitu
Hohohoho…
Sebuah kepribadian yang lain dari Jeng Tika kah?
jadi kapan Tika jadi SARJANA??
Gimana kalo bisnis aja, buat apa itu kuliah.
Ini pengalaman pribadi tik?
Tuan SerasaBeken = Tika
ergh,. paling ndak tuan serasa beken menghabiskan masa kuliah buat bikin temen banyak,. walaupun mereka kemudian pergi satu per-satu, lha aku? (^^) kacau,.
well… it’s never to late to do something right, madame..
vaya con dios…
*makan-makan*
trus, saiki piye je, koncomu kuwi ???
apakah yg dilakukannya berhasil ??
*sindroma umum masyarakat gamang di kehidupan urban*
biasanya yg kuliahnya lama itu suka sukses begitu udah kerja, tapi kalo selesai kuliah
tika msh di jkt ya? kok jadi bisa nulis begini…
aku jadi pengen cepet2 ‘menyepi’ juga di jkt
saya banget itu.. saya kayaknya harus bercurhat-curhat ria dg simbahed deh..
Ayuh tik, kita berjuang untuk lulus.. (kita? elo aja kale ndop!)
enam taun kuliah tnyata ndak terasa ya?.. ndak terasa kalo mau di de o..
Wah…sayah terharu…kisah ini mirip dengan cerita hidup masa lalu sayah…
yah mau gimana lagi.. cuman Nekat seperti yang dihidupkan sama
si dianya dalam tulisan mbak tika… yah begitulah pokoknya..
ayo cepetan lulus Tik… jangan mengikuti langkah tuan ituh yg gak patut di contoh
Kok kaya cerita seseorang ya… sapa ya tik…??
hidup itu mmodal untuk diakhirat
hmmm…… hmmm……hmmm…..
*bingung mo komen apa*
wah… siapa tuh tuan serasa beken?

semua itu kayakny jadi pilihan hidup masing2
Themenya bagus banget Tik… bisa minta themenya gak? mantep-mantep… kalau boleh kirimkan ke e-mail dong hehehe [email protected], kalau gak boleh ya gak apa-apa.
komenku masuk akismet
hmn..
saya bisa merasakan beratnya back to campus.
ya.. bener kata tika semua yang melekat di diri kita sekarang adalah modal unik kita, just never loose our hope ya.
-dezsta-
Memang penyesalan datang belakangan
menyentuh sekali tulisannya, Tik..
kok ceritanya serasa akrab ya.. ini bukan pengalaman pribadi tho tik?
hihihii
wah baru edisi tanya jawab..
tunjukkan kebangetan sodara..
sodara memang sudah kebangetan..!!
ceritanya mengharu biruu ….
Jadi inget seseorang……:D
hidup itu adalah perjuangan.
Perjuangan dari buruk menjadi baik.
Perjuangan dari kalah menjadi menang.
Perjuangan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Semoga artikelmu bisa menyentuh setiap hati yang lagi terlunta-lunta mencari arti hidup ini.
Makasih;)
wah! tuan sudah insaf rupanya
semoga sukses deh!
Untuk masa depan perlu investasi, kalo nggak ada investasi…ya gitu jadinya…
Huf…
*yang lagi investasi*
dari panjangnya tulisanmu, aku cuman suka sebaris kalimat terakhir itu tik…
:p
hayah tika sendiri kapan terus lulusnya
Jadi inget entry2 nya jeng tika yg d blogspot… ;))
tika….tika….
biar dikit, tapi knal dirimu…
good luck
tika….tika..
biar dikit tapi rasanya aq knal dirimu….
luck
hiks hiks..
…
Ya… saya juga ingat waktu dipandangi begitu…
Masih hidup itu memang sebuah modal, Tik. Jadi, jangan pernah menyerah. Setiap orang punya jalur hidup masing-masing…
*seruput kapucino panas*
*diguyur kopi* :))
Halo Mbak Tik, salam kenal dari sayah
Oh ya, Kuliahnya dah beres blom…?
lho lho… jadi mau bikin Apartemen Lautan Asmara???
mbok aku ikuuttt…
ada apa sih?? kok rame banget??
beTul-betul tuan seRasabeken.. saking bekennya yang komen lebih dari delapanpuluh :))
enaknya tuh kalo udah selesai kuliah, kerja udah bener, mapan, baru seneng2..KAPANNN??huhuhuhu..
Weh…siapa sih mahasiswa abadi ituh?
*kedip kedip
Nice story.
yups…
punya hidup aja itu udah modal…
modal yang jarang banget gue optimalin…
Tuan serasabeken mo bikin apartemen lautan asmara?
Manusia adalah Menurut apa yg dipikirkan nya…..
Mbok tulisannya dijadiin buku Tik, Kambing Kebangetan™ begitu
Pol tulisane.
Tulisannya menyentuh hati, jadi inget teman di bandung yang sedang berusaha menyelesaikan kuliahnya yg terlunta-lunta gara2 sering bergaul ..
Gaya menulisnya juga bagus, menarik dan tidak membosankan, ditambah dengan pemilihan kata dan EYD yang baik
Keep writing aja deh
Saya nggak punya blog, jadi numpang mbaca saja, mudah2an diizinkan, Soalnya saya yakin blog tidak dibuat untuk dibaca oleh blogger saja,
Heheheee
hmmm…

been there..
do that…
walopun ga graduate…
tapi bisa hidup berkat keahlian..
sigh..
salah jurusan atau salah pergaulan?
jadi, postingan separo curhat pribadi ini adalah tulisan motivasi juga ya?
seratux!!!!
Ehm… di komen ke 101 (atau 102?) ini, titip pesan buat Si-Tuan-Serasa-Beken™ itu, Tik: Mata kita sering melihat pelangi di atas kepala orang lain, bukan diatas kepala kita sendiri.
I wanna say been there done that anymore. But then I realized, it doesnt help.
Well… all that
she he has to do is keep the faith, take it one step at the time… and keep smiling…God bless
herhim, Tik. Tell it toherhimEhm… di komen ke 101 (atau 102?) ini, titip pesan buat Si-Tuan-Serasa-Beken™ itu, Tik: Mata kita sering melihat pelangi di atas kepala orang lain, bukan diatas kepala kita sendiri.
I wanna say been there done that. But then I realized, it doesnt help at all.
Well… all that
shehe has to do is keep the faith, take it one step at the time… and keep smiling…God bless
herhim, Tik. Tell it toherhim*koreksi*
wew pengen deh jadi beken
Tak kirain buat novel mbak
Ada yang curcol hehehe….
‘Koleksi bacaannya cukup mencengangkan untuk socialite seperti si Tuan inih’.
*jadi nginep berapa malam ituh . . . .
Sama, been there done that.
Tapi gue pribadi ngga pernah nyesel pernah jadi anak band atau clubber, daripada jadi bagian sekumpulan moralis cetek, nalarnya ngga jalan, pengecut lagi ..karena ngga bisa langsung ngomong di depan generasi muda yang bergaya hidup seperti itu. Dan biasanya sih ngga bisa ngasih solusi, cuman bisa ngedumel ngga menentu.
Mendingan bersyukur jadi orang yang punya banyak pengalaman hidup, ya ga? Jadi bisa tau membedakan antara mereka yang bisa berpikir positif dan dewasa dalam menyikapi hidup, dan mereka yang cuma bisa menyinyir sinis, sirik tanda tak mampu ..ya gitu de.
Tapi gak bisa kalau cuma modal hidup doang.
eh bersyukur sih masih bisa hidip
YUUP….
Tim Uber sudah memastikan masuk FINAL,
Mari kita dukung sampai jadi juara
TIM THOMAS…. Jangan Mau Ketinggalan!!!
Menyenangkan sekaligus menyedihkan…. That’s Life
Jadi jalanin aja yg terbaik menurut hati nurani
kasihan kampus, yang mahal2 ngeluarin ktm hanya untuk memenuhi napsu beberapa orang
seperti kitauntuk koleksi ktmgantian donk Tik, kasih semangat balik ke Tuan ituh!
@ ngodod
:))
Bukannya kampus memang perusahaan dgn nama perguruan tinggi yang menjual KTM mahal-mahal untuk prestise dan supremasi belaka?
Jangan disayangkan. Saya malah bangga :-”
*disambit Jeng Tika*
……mudah2an tulisan tika dibaca sama momo,
biar dia kepikir ga’ ketelatan kuliah trus
temen-temen udah pada ga’ keliatan lagi batang
idungnya di kampus……..
* masih sering ketemu momo, tik? *
Ah, jadi ingat tika yang baik, nemenin jalan-
jalan di danau boyong. hehehehe…..
Blum baca, komeng dulu….
wah keren bgt artikelnya.
kalau aku hanya bisa gaul di internet , karena tidak suka ngobrol ngalor ngidul ,sukanya baca buk n meditasi
sayah sunggu terharu bacanya…
mengingatkan akan skripsiku yg ga rampung2 ^^
euh sayah semalem ketemu GRO ndak pakek bra… dan bernyanyi bersama ShaggyDog sambil meneguk air surga :-“
Komentar pendek aja, tumben posting ginian.
Tika nya kemana yah, komen segini banyak kok gak ada yg di jawab.
urip sakdermo ngeloni eh ngelakoni
:d
wah, tulisan yang bagus sekali. saya suka gaya penulisan situ. isinya pun menggugah sekali dan mencerahkan. thumbs up.
Memang ada yang lebih penting dari ngopi?
kamu nggak sendiri, tik.
Rasanya inih cerita hidup situh, tapi di ubah ke tokoh laen, getoo yak ???
Tika,, banyak banget ya komen orang-orang di blog mu kayak jadi komunitas dalam sini.. hehehe..
Apakabar Tika? Gimana kemaren jadi ke Jakarta kah??
Reply-nya banyak sekali. saya kagum, ternyata banyak yang tersentuh…. pastinya (yang reply, bukan tika)teringat secuil pengalaman pribadi mereka.
Tapi hidup yang tidak digauli memang tidak gaul untuk dihidupi.
jadi ngeri kejadian yang sama ni, huhuhuhh
Hoohh.. jadi Tika kalo dugem ga pernah bayar ya??
*speed reading*
*plak!!*
Makasih tulisannya , ajdi semangat lagi neh , secara saya sudah mau menyerah dengan kehidupan, makasih,makasih dan makasih
waduhh,,,,
pria macem gene…biasanya cling2 bgt pas jamannya…
jadi demen
wew, ngomongin gw yach … duuuuuuh ,,,, jadi malu …
hiksz … gimana dunks … arrrgggggh …
Kalo gak pake beken n dugem… aku banget nih….
Salam kenal…
kembali ke kampus ketika semua teman sudah lulus memang berat, apalagi sampai beberapa teman yang dulu saya plonco sudah mentraktir saya gaji pertamanya… tough!
wahhhh… aku bangeettt nih. Tapi minus beken2an dan dugem.
Kalau aku ngabisin waktu kuliah untuk kerja sambilan dan organisasi…
nice post lah. hehehe..