Siang
Di Pers Conference AJI, ada mas Anggara sebagai wakil dari PBHI, ada wakil dari blogger (si Enda tadi), dan dari YLKI. Abis itu langsung kabur ke RS Omni buat ngikutin pers conference mereka.
Sayangnya, sayah dan bang Enda telat di pers conference RS Omni, acara udah mau selesai. Sayah iseng nguping kiri-kanan menyimak pertanyaan wartawan yang semrawut sana sini dan jawaban para pengacara RS Omni, Risma Situmorang dan Heribertus.
Begini kira-kira beberapa kutipan kalimat yang sempet sayah inget.
“Kami menunggu permintaan maaf dari Ibu Prita. Tapi beliau cuma mau meminta maaf secara lisan dan tidak tertulis. Coba bayangkan kalo Bapak yang dicemarkan nama baiknya.. Begini.. Begitu.. Blabla..”
Loh??!!
Bukannya mereka yang harus minta maaf?
RS Omni mungkin dicemarkan nama baiknya, tapi Bu Prita juga mengalami kerugian.
Tapi kalo diliat di email Bu Prita, udah ada permintaan maaf secara lisan dari dokter Hengky.
Kadang sayah heran, ini Rumah Sakit sebenernya punya PR ndak ya..
Mereka agak ndak bijak menanggapi pertanyaan wartawan, dan malah bikin citra RS Omni jadi tambah berantakan..
Wartawan nanya, “Pak, sebenarnya ada gak hasil lab yang 27ribu itu?”Pengacara : “Ada.”Wartawan : “Lalu kenapa gak dikasih aja pak? kan itu yang diminta?”Pengacara : “Kami tidak bisa memberikan karena alasan etika kedokteran. blablabla *ndak penting* Lagipula, hasil yang 27ribu itu kabur dan gak jelas.Lebih jelas yang 180ribu. Ngapain sih ngotot minta hasil yang gak jelas? Bukannya malah lebih bagus kalo dapet hasil yang jelas ya?
Saya gak ngerti apa motivasi Bu Prita sebenernya. Dia itu ditunggangi siapa sebenernya..”
Sayangnya, pengacara Bu Prita mungkin lupa menekankan bahwa hasil lab itu adalah hak pasien.
Jadi kalo pasien yang meminta, sudah menjadi kewajiban Rumah Sakit untuk memberikan hasil tersebut ke pasien.
Kalo pengacara Bu Prita yang dulu sedikit lebih pinter, mungkin dia bisa menyinggung bahwa Rumah Sakit juga telah melanggar hak pasien.
(Duh, bukannya sayah bilang pengacara Bu Prita yang dulu bodoh ya.. Nanti sayah ikut kena pasal pula inih.. :)) )
Lagipula, aneh kalo mereka mempertanyakan kenapa Bu Prita nagih hasil lab yang 27ribu. Lha gara-gara hasil trombosit 27ribu dia jadi harus mondok dan terima suntik macem-macem. Pengacara ini menganggap wartawan dan orang-orang bodoh semua ya?
Dan memang ada “etika kedokteran” yang melarang pasien meminta dan punya hasil lab-nya sendiri? 8-|
Wartawan : “Besok sidangnya gimana pak? Antara Prita dan Omni? Kan gak bisa tuduhan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh institusi?”Pengacara : “Iya. Karena itu kami mengubah fokus. Jadi besok adalah sidang perdana perkara pidana antara dokter hengky dan Prita.”
Jadi, perkara pidana yang disidangkan pagi nanti di PN Tangerang adalah antara Prita dan dokter Hengky.
Lalu perkara perdata adalah antara Prita dan dokter Hengky (tergugat 1), dokter Grace (tergugat 2) dan RS Omni (tergugat 3).
Perkara perdata sendiri sudah selesai disidangkan pada tanggal 11 Mei kemaren, dan Bu Prita kalah.
Berkaitan dengan sidang pidana tanggal 4 Juni hari ini, maka tanggal 13 Mei 2009 Bu Prita dijemput untuk ditahan (dengan alasan takut Bu Prita kabur).
“Gimana tanggapan Bapak terhadap pernyataan Jusuf Kalla yang meminta Prita dilepas?”Pengacaranya pinter, jawabnya begini, ”itu bukan wilayah yurisprudensi kami untuk menjawab..”*keren.. itu jawaban bagus..*
Lalu soal utama, tentang kenapa mereka harus melakukan gugatan pidana.
Jawabannya selalu seputar,
“Bahwa kebebasan berekspresi, berbicara, mengeluarkan pikiran dan pendapat adalah salah satu pilar demokrasi.Akan tetapi, tatkala kebebasan blablablabla… Intinya kebebasan berpendapat itu harus disertai tanggung jawab moral..”
Oh, betul. Kebebasan berpendapat itu memang butuh tanggung jawab moral.
Mereka sangat pintar bermain kata-kata di wilayah normatif.
Padahal inti keluhan Bu Prita sendiri adalah tentang malpraktek.
Bang Enda sempet nanya begini,
Bang Enda : “Kenapa Bu Prita harus dikriminalkan?”Pengacara : “Karena kelakuan Bu Prita sendiri memang sudah kriminal. Dia menyebut dokter Hengky penipu.”
Sayangnya, memang ada pasal pencemaran nama baik dalam pasal pidana.
Jangan tanya sayah pasal berapa ituh. Nanti sayah cari deh.. :))
Tapi yang sayah tangkep, mereka berusaha mengaburkan fokus, bahwa inti keluhan email Bu Prita adalah tentang malpraktek.
Oiya, ada pertanyaan bagus wartawan (lupa dari mana) waktu pers conference di AJI. Yaitu,
“Sebenernya musuh kita RS. Omni atau Kejaksaan sih?”
Nah.. Ini yang perlu diluruskan..
Menurut sayah, (dan pakdhe Ndoro pun membetulkan ini..) musuh kita adalah UU ITE.
Adanya UU ITE yang rancu membuat celah besar bagi terulangnya kasus ini.
Apalagi sayah ini blogger jeh..
Dan pekerjaan blogger ituh ya menulis, di dunia maya, online, internet, atau apapun labelnya lah..
Lha wong Bu Prita yang nulis lewat email aja bisa kena pasal perdata. Dan pidana pula.
Kenapa sih, blogger jadi rame-rame melakukan gerakan ini, Tik?
Pertama tentu untuk alasan kemanusiaan.
Kedua, karena musuh blogger dan Bu Prita (yang notabene memang bukan blogger) itu sama. Musuh kita adalah pasal-pasal karet dalam UU ITE.
………………………………………………………
Hari ini, akan ada pengadilan perdana untuk perkara pidana Prita Mulyasari. Paman Tyo udah lembur semalaman membuat badge seperti di bawah ini, buwat dipake oleh semua pendukung Bu Prita.
Jadi bila sodara berada di lokasi yang sama dengan kami nanti, bisa mencari Paman atau sayah untuk meminta badge ini buwat ditempel di baju.. :>
Hajar tik…..
Cokot…..
Brakot……
Cakar….
Jambak…..
eh betewe UU ITE itu orang bukan sih tik…????
*kabur*
pencemaran nama baik itu ada di ps 310 KUHP
*tendang tika ke perpustakaan bapak*
woooooghhh. saya pikir bakalan ada pideonya ternyta ndak ada toh. Lah bedanya pengacara sini ama luarkan kalau pengacara disini merangkap PR tik jadi makanya bayarannya dikit mahal.
*jadi kapan demo soal UU ITE?
nah mangkanya kampanye ini jangan sampe salah fokus dan melebar ke mana-mana
Klo kita curhat tp namanya diganti, misalnya dr H diganti “Bunga (bukan nama sebenarnya)” apa masih kena tuntut jg ya?
Hmmm.. kasian juga yah…:(
Wah, masalahnya di UU ITE tho
(*ngakak liat pic itu*)
Wah, UU ITE ternyata membelenggu kita² yg kerjanya online. Bubar…
(*cabut kabel LAN, banting monitor*)
UU ITE iku opo to tik, aku ndak tahu iki. biasa cah ndeso tik.
Kalau mau merubah UU ITE berarti harus membuat pasal baru dong. Eh, itu aku minta dong “badge”nya.
Dan kemarin di berita si Menkominfo bilang kalau dia menyayangkan penyalah gunaan UU ITE dalam kasus ini.
Penyalah gunaan, ndasmu!! Undang-undangnya tuh yang memang masih belum bener!
*esmosi*
wkwkwkwk.. hancoerkeennn!!!!!!!!
walah2….. jadi takut neh buat keluhan di blog atopun web,huhuhu perlu direvisi lagi uu nya kali y…
jadi kayak balik ke jaman dimana kebebasan berekspresi itu dilarang :)) kayak umur gw dah tua aja!
kesian banget ibu prita… :(( dan kita juga harus melanjutkan kampanye ini… semangaaatt!!
iya bener. UU ITE ni musti disempurnakan lagi, jangan ada lagi pasal karet seperti yang menjerat bu prita ini.
hmm.. jadi benar ya tik kalo memang banyak yg latah digital?
Aduh, pengen dateng tapi ya ndak iso, keserempet anak ndak bisa ditinggal. Tapi aku naksir badgenya, boleh minta sisain ga? *kurang ajar ndak tau diri*
Salam Tik. Aku biasanya silent reader aja, sekarang mau berani memunculkan diri sesaat:P
inilah multi media showbiz ituh . . . . . . nduk!
pejabat yang lamban, media yang tampil, media yang mengundang, media yang menyalahkan, media omzetnya melambung, pejabat memerintahkan, pejabat naik pangkat, makin terhormat!
wooo jadi yang heroik membela HAM itu pejabat2 ma media toch!
. . para blogger ngapain . . ?!
. . . . . . . .
katiwasan . . . ngikuti tikabanget pasang banner . . .
*lha banner kek yang dipegang zam itu beredar rame di tv . .
. . tar dikira aku nyomot di tv . .
*eh klo nggaya kek pegawaimu yang dua itu, dapet barapa seee
pertanyaan saya adalah apakah UU ITE itu sudah berlaku?bukannya belum disahkan oleh DPR/baru berlaku 2010…menurut saia tetap kesalahan utama ada pada pihak Pengacara Ibu Prita,masalah keluhan seperti ini kan sudah banyak yang menjadi contoh kasus dan tidak sampai ke meja hijau,saya beri salah satu contoh yaitu kasus pencemaran nama baik kepada SOSRO,Aqua,etc…semuanya hanya berakhir di media,kenapa kasus ini tidak bisa diselesaikan via media juga? kan berawal dari media,ya selesainya juga dimedia dunkz…tul gak?
saya usul bu prita jadi pahlawan TI
sip!! aku dibelakangmu mbak tika!!!!
Tulisan-tulisannya bagus, minta izin pasang link-nya yah
Memang asu RS OMNI itu!!!!
+1 mas yahya
tik njaluk badgenya….di langsat ada ga?
Tulisan di badgenya terbaca jadi:
Hari ini ibu Prita.
BESOK KITA
LAWAN!
tikabanget
well, duh…
*maapkeun mata saya udah lamur dan cuma bisa tulisan yang gede-gede aja*
aku pengen meluuuuuu.. tapi kudu ngantor :((
ditunggu laporannya tik..
Yup.. Makanya juga saya da mau ikut ajakan yang menurut saya lepas fokus seperti “say no to rumah sakit bla bla” atau “ganyang malaysia” *heh?*
this isn’t about “you vs me” this is about “you and me vs the problem”. And the problem is?
hak pasien pasal 52 UU 29/04, tentang praktik kedokteran…, ditunggu apdetan selanjutnya…
**money system justice**
**cepet ngabur biar ngga di tangkep
maju terus lawan ketidakadilan….
Tik.. lu pernah ninjau dari segi UU Medis g? Coba dituliskan juga, jadi lebih seimbang. Soalnya kebanyakan pasien yg menggugat pasti akan jadi tergugat karena kalah dg adanya ‘rekam medis’ pasien. Kalau ada acara TV yg menjelaskan segala UU di Indo, kita pasti jadi lebih cerdas deh..
Permainan bahasa bisa bikin yg bener jadi salah dan salah jadi bener… huh! gemezzzz!
teruskan perjuanganmu membenarkan berita mbak…………….
gambate………….
pertahankan yah…………
badge-nya kereennn…
klo deket aku mau juga dateng
terus update tik…#mendukung dari belakang malioboro#
*tuker ibu prita dengan mbak tika*
masih juga ya…
ternyata dimanapun sama aja!
Untuk orang yang mampu dan mau sehat aja RS tidak berpihak apalagi yang ga mampu (miskin) makin-makin ga berpihak deh.
Memang RS bukan berdasar atas Sehatnya pasien tapi berdasar atas BISNIS.
RS = Bisnis
RS = Kumpulan para dokter
RS = Kumpulan para dokter yang berBISNIS
Sejak kematian orangtua saya di RS di cempaka putih yang konon mengatasnamakan agama (padahal tidak beragama) yang disebabkan kasus yang mirip spt kasus ibu Prita (malpraktik), saya tidak percaya lagi dengan perDokteran dan perRS-an.
Syukurlah klo memang akhirnya terbukti RS OMNI melakukan malpraktik. Mudah2an utk RS yang lain begitu juga!
Mada
http://www.mahadaya.com
hidup tika!!!!
sayang ya aku di Surabaya tik

tapi kita dukung dari sini tik
mau badge nya…
mari berjuang, sebagai sesama blogger….
Dikutip di sini tik:
http://politikana.com/baca/2009/06/04/pengacara-omni-trombosit-27-000-itu-kabur-dan-gak-jelas.html
Barusan baca di detik beritanya “Blogger Tidak Hadir di Sidang Prita Mulyasari”. lah trus badgenya jadi kepake ndak Tik?
loh dibela2in lembur ternyata gak ada yg datang tik ah chikenlah blogger
saya doakan semoga Ibu Prita Mulyasari sabar….
maju terus……..
mano
http://www.flash-game.web.id
@ nanang (42), @geblek (43)
loh?
lha wong tadi ada ndorokakung diinterview tipi anu.
ada nenda diinterview Trans7.
ada Anggara diinterview tipi itu.
ada Paman Tyo poto-poto.
ada Ari Juliano tandatangan spanduk.
lha itu blogger semua jeh.. :))
masak kami suruh tereak-tereak disana,
“woi, saya blogger loh.. woooii.. tau gak siiihh.. saya ini blogger wooii..!!!”
:))
Yang penting ibu prita uda pulang dan ketemu sama anaknya yang ganteng itu *lho?*
blogger2 di interpiew, kok saya gak ngeliat mbak tika ya? hehe.
dimakan aja tik..klo enak direferensikan ke blog ku..
isinya makanan semua..dijamin enak
kalo yang baek baek aku ikut dukung aja tik…
eh btw, itu juragan yang bawak poster kuning itu kok ganteng buanget ya? ;;)
Waduh, jadi ngeri ya ngasih kritik gitu, bs2 kena UU..
Padahal Bu Prita udah d dukung sm blogger, YLKI, dll tapi koq msh kalah sm RS omni ituw y?? Hahaha..
Tapi untung dh udah keluar..
Aku berharap ibu Prita bebas dari semua tuntutan…
Lawan terus ketidakadilan !!
Waduh… jadi ngerasa balik ke era suharto lagi neh…salah ngomong dikit,HUKUM!!! Lagian, menurut gw…g perlulah….banyak yg da menyuarakan isi hati kuw..Wkwkwkw…bwt jeng tika…berjuang aja terus yah!!!
Baru nemuin blog yang super keren kayak gini, banyak manfaat yang gue raih
bener tuh. UU ITE ituh masih perlu disempurnakan lagi. pasal karet itu sungguh sangat berbahaya. saya, sebagai blogger dan kaskuser, merasa takut untuk mengeluarkan aspirasi jadinya. ckckkc. how poor we are.
LANJUTKAN!
Klo aku nyimak di tv td pagi sih, bu dr itu berkata bahwa bukan hasil lab itu yg membuat ibu prita dirawat inap, tetapi berdasarkan keluhan yg diutarakan bu prita. tetapi menurut sepengetahuan saya dr manapun dlm mengambil tindakan selalu berdasarkan hasil lab. kayaknya sih tu bu dr bukan dr tetapi dukun kali yah. dari keluhan orang sdh bisa mengambil tindakan wah hebat donk
kadang aku ngerasa kasian juga sama pengacaranya omni itu. kira2 di lubuk hati yg terdalamnya apa ikhlas dan niat membela omni? apa yakin omni yg dibelanya itu pihak yg bener. kasian.
mbak tika kalo berobat ketempat ponari ga kan masuk penjara wes…. saya lobikan… jiekkekke sok kenal mode on :
Butuh perubahan.
*bukan tika yang diubah tapi uu ite*
Jangan dilanjutkan!
*uu ite yang jangan dilanjutkan*
Wkwkwkwk… Bukan kubu lanjutkan.
Setuju… Anggota DPR harus sgera memperbaiki UU ITE, biar hak asasi manusia dlm mengemukakan pendapatnya ga berbenturan ma UU tsebut.
Karena alasan etika kedokteran?
Kenapa nggak sekalian aja bilang karena alasan etika banget dot com aje?
Alasan yang aneh..
omni…(idiot) (angry)
grrr…..!!!!!!!
betul mbak tik!!…
emang dr pihak omninya gag adaPR nya apah???
inih khan mustinya tanggungan PR nya..
lulusan manah sech prnya??
sinih byar saya yg gantiin ajah…*siabpin bom taik kuda bwd para omni dan antek”nya*
**BODO DIPIARA,,KAMBING DIPIARA BISA GEMUK!!!!!**
Pemerintah kq ndablek se..
Undang2 it dibenerin dl,jd g disalahgunain gini..
Ne jg,rs gede gt kq cemen. Emang Xan yg salah,minta maap doank males..
Kesel sebel marah… [padahal hampir tiap weekend saya wara wiri depan RS Omni, pernah masuk sekali nengok temen yang ngerawat anaknya disitu], ternyata COVER depan rumah sakit tidak sebanding ama KELAKUAN-nya
Iya nih… kalo kebebasan tuk NULIS dikekang, gimana kita bisa mengekspresikan apa yang udah kita rasakan??? Aku yang udah 2 kali pernah dikecewakan oleh pihak RS [kalo disebutin namanya… ntar ikutan dijemput ama mobil kejaksaan lagi wakakakaka], apakah jadi gak BOLEH nulis ya??? Hikssssssss :((
MEMILUKAN banget kondisi negara kita T-T
bisa masuk tipi ga tik? mau ikutan dong kalo bisaa .. :”> …
keren2..semoga yang bener selalu menang, dan kita disini harus dukung mereka yg bener,
btw, name tagnya keren.hahahaha
waaaah saya saluuuuuuutttt. ayo mbak tikaaa, lanjutkan lagiii. kita dukung terus Bu Prita yaaa..
Tetep…
Semoga RS.Omni cepet tutup dech.
Jika saya sakit nanti…
Saya tak akan datang ke RS.Omni…
Mending datang ke Ponari…
Dari pada diantar ke Bui…
Jadi inget, gak heran kalo orang lebih pilih datang ke Ponari
gak berperikemanusiaan.. *sebel*
Tik, kok bannernya yang dari ibuprita.suatuhari.com nggak kamu pasang buat redirect ke situs ituh….
UU ITE sekarang yg buat g ada dari perwakilan blogger yah? Kalo gitu, vote mb Tika buat jadi perwakilan!! Jadi nanti klo ada kasus gini lagi kan ada alasan buat marah2in mb Tika, contoh: “piye to Tik, kamu pas rapat ngapain aja? Pasti chating, pasti blogging” huihihihihi, ampun mb….
banyak yang posting kayak gini mbak

semoga Tuhan ngedengerin teriakan kita buat ngebebasin Bu Prita dan kita (para pendukungnya), nggak dipidanakan juga
Bebaskan ibu prita, bebaskan ibu prita, bebaskan ibu prita, titik…
Menurut rekan saya, yg kebetulan dokter. Seharusnya prita tidak langsung menyebut nama RS yg bersangkutan. Jika memang ada peayanan yg tidak memuaskan sebaiknya prita melalui jalur yg benar. 1. sampaikan kritik tertulis pada rs setempat 2.klo tak ditanggapin lpor ke dinkes setempat 3. laporan jg bisa di ajukan ke majelis kehormatan dokter 4. dan terakhir konsil kedokteran Indonesia. dan jika terbukti ada kelalaian maka ijin praktek dokter yg menangani bisa di cabut. kali aja informasi ini membantu.
Setuju banget!!!
Ayo, bebaskan Mbak Prita! Revisi UU ITE!! Dan akhiri arogansi RS Omni (yang sok) International ituh!!!
Btw, keren banget ya Tika waktu mejeng di Detikcom kemarin. :p
Gue jadi ngeri ke RS nih bisa2 bukannya gue sehat malah di bui nih
salut buat ibu Prita, saya doain semoga tetap tegar menghadapi semua ini, kami mendapat banyak pelajaran & hikmah dibalik kasus ini.
Buat yang masih peduli ama negeri ini tolong !!!!!!
1. Benahi mental2 para pelayan rakyat biar kagak bobrok kayak sekarang supaya negeri kita lebih bermartabak (bukan martabak padang yah), oke bro….
2. Segala sesuatu hendaknya diselesaikan secara musyawarah dan baik2 bukan musakpenjara (eit.. salah..bro maksud saya masuk penjara / dibuih gitu loh istilah kerennya..)
3. Buat aparat yang terkait tolong kalau buat UU jangan asal ujung2nya duit gitu loh..hendaknya kalau buat UU berpihak pada rakyat dong, ok bro
4. Ini buat manajemen RS. Omni International gitu loh, saya ada usul, ini juga kalau diterima gimana kalau nama RS Omni International diganti aja menjadi LP Omni International, ini cuma usul yah (just kidding , peace bro…)
Menurut Lingkaran Survey Orang Sakit (LSOS), melibatkan sekitar 1250 responden sejabodetabek dengan pilihan RS OMNI Internatinal atau Ponari Sang Dukun Cilik dan inilah hasilnya (udah kayak kampanye aja nih..) :
– RS. OMNI International (0,75% responden memilih RS. OMNI ini juga karena ketidaktahuan mereka terhadap RS.ini)
– Ponari Sang Dukun Cilik (99,25 responden memilih ponari, hidup ponari…dan menjadikan pemilihan ini akan dimenangkan oleh ponari dengan satu kali putaran aja, udah kayak pemilihan capres aja nih )
Hidup ….. hidup apa yah jadi lupa nih, oh yah hidup Tika…
eh tika, gue mau tuh badgenya @! hahhaha, keren banget ! (nggiiik!) tapi gue dukung bu prita banget deeh ! sumpah tu omni !(emosi ni liat posting-an lu)omni si sok mengaburkan fokus licik banget ya (w-a-w kena pasal ga ya gue ?)
+1. dukung bu prita. yay !!
tak dukung dari surabaya mbak tika….
wes gregeten aq mbek OMNIvora iku…
bukan ngomong baik”…main cekel ae…(mayak)
Sedikit Inpo, ini sy ambil dari kaskus :
Tanggapan terhadap Kasus Penahanan Ibu Prita
dalam UU ITE , benarkah UU ITE mengancam kebebasan para blogger atau
mengekang kebebasan berpendapat.
Menyikapi perihal penahanan Ibu Prita yang telah menyatakan keluhannya
melalui maliling-list mengenai tindakan suatu rumah sakit di Tangerang
dan karena tindakannya itu ditahan sebab diduga telah melanggar Pasal
27 ayat (3) UU ITE, perlu kiranya saya memberikan tanggapan sebagai
berikut.
Tindakan Ibu Prita yang mengungkapan keluhan terhadap layanan publik
(dalam hal ini Rumah Sakit) melalui suatu mailing-list bukan merupakan
penghinaan sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Pasal 27
ayat (3) berbunyi:
Quote:
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.”
Pasal tersebut telah memberikan perlindungan kepada Orang yang
memiliki hak dengan adanya unsur “tanpa hak” dalam Pasal 27 ayat (3).
Dengan kata lain unsur tersebut sangat dalam menentukan dapat tidaknya
seseorang ditahan berdasarkan pasal ini.
Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen mengatur bahwa hak konsumen adalah,
antara lain:
1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa;
2. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
3. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan.
4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan;
Oleh karena itu, berdasarkan UU Perlindungan konsumen maka Ibu Prita
sebagai konsumen memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan keluhan
yang dialaminya atas jasa yang diberikan oleh rumah sakit. Dalam hal
ini, UU Perlindungan Konsumen merupakan lex specialis dari UU ITE dan
KUHP sehingga Pasal 27 ayat (3) UU ITE tidak bisa diterapkan untuk
kasus ini. Dengan kata lain, tindakan Ibu Prita bukan merupakan
penghinaan lagi.
Selain telah diaturnya unsur “tanpa hak” sebagai perlindungan terhadap
Orang yang berhak, pada dasarnya UU ITE juga telah memberikan
perlindungan lain dengan meminimalisir abuse of power dalam melakukan
upaya paksa. Pasal 43 ayat (6) UU ITE
Quote:
“Dalam hal melakukan penangkapan dan penahanan, penyidik melalui
penuntut umum wajib meminta penetapan ketua pengadilan negeri setempat
dalam waktu satu kali dua puluh empat jam.”
Dari pasal ini dapat disimpulkan bahwa tiga institusi penegak hukum:
(i) kepolisian, (ii) kejaksaan, dan pengadilan wajib melakukan
koordinasi mengenai perlunya atau dasar dilakukannya penahanan. Adanya
koordinasi ini ditujukan untuk mencegah abuse of power oleh aparat
penegak hukum.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-VI/2008 dan
Putusan Nomor 2/PUU-VII/2009 tanggal 5 Mei 2009, Pasal 27 ayat (3) UU
ITE adalah konstitusional dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip negara hukum. Dengan
demikian, pasal tersebut telah selaras dengan Pasal 28F tentang hak
setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia, dan
Pasal 28G ayat (1) tentang hak setiap orang atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.
Beberapa dasar pertimbangan lain dari Mahkamah Konstitusi mengenai
konstitusionalitas Pasal 27 ayat (3) UU ITE yang perlu diperhatikan
adalah:
1. Bahwa penghargaan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan tidak boleh
tercederai oleh tindakan-tindakan yang mengusik nilai-nilai
kemanusiaan melalui tindakan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
2. Bahwa masyarakat internasional juga menjunjung tinggi nilai-nilai yang
memberikan jaminan dan perlindungan kehormatan atas diri pribadi,
seperti dalam Pasal 12 Universal Declaration of Human Rights (UDHR),
Pasal 17 dan Pasal 19 International Covenant on Civil and Political
Rights (ICCPR)
3. Berdasarkan Putusan Nomor 14/PUU-VI/2008 Mahkamah Konstitusi telah
berpendirian bahwa nama baik, martabat, atau kehormatan seseorang
adalah salah satu kepentingan hukum yang dilindungi oleh hukum pidana
karena merupakan bagian dari hak konstitusional setiap orang yang
dijamin baik oleh UUD 1945 maupun hukum internasional. Dengan
demikian, apabila hukum pidana memberikan sanksi pidana tertentu
terhadap perbuatan yang menyerang nama baik, martabat, atau kehormatan
seseorang, hal itu tidaklah bertentangan dengan konstitusi.
4. Bahwa rumusan KUHP dinilai belum cukup karena unsur “di muka umum”
sebagaimana diatur dalam Pasal 310 KUHP kurang memadai sehingga perlu
rumusah khusus yang bersifat ekstensif yaitu “mendistribusikan,
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya”. Rumusan Pasal 27
ayat (3) UU ITE telah memberikan perlindungan dengan mengatur unsur
“dengan sengaja” dan “tanpa hak” unsur tanpa hak merupakan perumusan
unsur sifat melawan hukum.
5. meskipun setiap orang mempunyai hak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi, tetapi tidak menghilangkan hak negara untuk mengatur agar
kebebasan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi tidak melanggar
hak-hak orang lain untuk mendapatkan perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan nama baiknya yang juga dijamin
oleh konstitusi. Kewenangan negara untuk mengatur dapat dibenarkan,
bahkan menjadi tanggung jawab negara, terutama Pemerintah, antara lain
dengan menuangkannya dalam Undang-Undang.
Kalo para blogger diajak ngumpul bareng mengawal persidangan Ibu Prita pada mau nggak ya?
Gemuruh Dukungan Dari Dunia Maya, Bagaimana Wujudnya Di Dunia Nyata?
.
Mau…mau…mau…saya dukung bu Prita. Kok yang salah lebih ngotot ya? Orang cari Kebenaran dan fakta malah dijebloskan ke penjara!!. Sekarangpun masih ngotot juga walah….kok pada kebalik semua, ya? Apa komentar ini harus dibalik juga biar pada jelas? (atirp ub gnukud oya)—-dibaca dari sini ya.
ituh posternya kok “lawan tikabanget” sih
Tik, mungkin gak kalo pengacaranya sendiri udah keabisan akal buat mbela si RS OMNI?
Mungkin mereka sendiri udah tau kalo salah, tapi udah terlanjur maju dan terekspose, jadinya malu mundur..
Apalagi Risma Situmorang itu pengacara Tommy Suharto kan dulu?
Lah dalah,, saia jadi yakin ini RS OMNI sebenernya nyadar klo mereka salah, gengsi kali ye.. Mbookk yaaaaaa legowo gitu, minta maaf ke bu Prita. Jadi gemess saia bacanya!! RS INTERNASIONAL getuu loohhh!! Mosok ya seperti ini manajemennya. *tendang aja ke kutub!!*
omni ter-la-lu
Gila tuh kutipan @kutukupret, benar-benar memberi pencerahan.
Apa memang di Indonesia sengaja diciptakan buta-hukum di kalangan masyarakat yah? Sehingga abuse-of-power dapat benar-benar tak terelakkan?
bisa dikirim ke Medan ngga ya???
lokasi di Medan ni
saya dukung Ibu Prita
mau minta badge nya maksudnya
saya kok gatel ya pengen debat sama pengacaranya
tapi saya ndak apal pasal :))
bener tuh, mestinya rs omni jangan ungkit – ungkit emailnya, persoalannya jadi tambah hot. terus rs-nya onfire wkwk
kok jadi bingung bagini sih tik!
sidangnya yang enakan dikit napa?
Hajar terus mba tika… Selagi Kita benar ga ada yang perlu ditakutkan
klw soal pukul memukuli disini ahlinya ?
udah neng klw minta tolong ma awaq jgn segan2 ya
salam kenal
afgan
weleh… tambah gayeng…
Lanjutkan Tik….
wah wah kalo yg cuma kirim e-mail aja bisa kena kasus kayak gitu gimana kita2 yg blogger ini? ckckck.
toh pada dasarnya kita cuma menyuarakan keluhan aja kan yah.
payah ni RSnya, jelas lah ya hasil 27 ribu itu diminta juga, wong gara2 itu jadi rawat inap kog. ckckck
Pertama : mempelajari isi email ibu prita, sudah jelas bahwa pihak rumah sakit telah melakukan kesalahan yg bisa berakibat fatal, dan ibu prita telah melakukan berbagai upaya agar di beri penjelasan mengenai kondisi yg beliau derita, namun pihak rumah sakit tidak pernah memberikan informasi yg jelas bahkan terkesan menutup-nutupi.
Kedua : Tuntutan dan pembelaan yg dilakukan oleh pihak rumah sakit, memperlihatkan kalau mereka itu sudah sangat jelas tidak punya niat baik dalam menyelesaikan kasus ini.
Ketiga : Jika permasalahan nya UU ITE, maka UU ini baru akan berlaku pada tahun 2010, dan masih dalam tahap penyempurnaan, jadi belum bisa dijadikan sebagai sandaran hukum.
Keempat : UU utk menjaga nama baik itu perlu, sehingga setiap orang tidak dengan serta merta dapat memfitnah atau memprovokasi orang lain utk tujuan tertentu.
Kelima : Yang jadi masalahnya adalah bagaimana menjalankan UU dengan benar, tanpa mempolitisir UU utk kepentingan tertentu, jadi disini tergantung kesiapan person, instansi dll dalam menjalankan nya.
Keenam : *kabur ..ah…terlalu panjang komen nya*
Duhh..jadi inget temen kemeren ada yang mau posting juga masalah beginian yang dilihat dari sisi PR. Kebetulan dia anak PR. Coba tengok dulu ahhh..udah ada atau belum…hehehe
Inga-inga-inga !!!
A CONSUMER IS THE KING !
Hukum Ekonomi yang tak terbantahkan mengatakan bahwa :
Bahwa pasar cuma akan terjadi jika ada kesepakatan antara penjual dan pembeli di suatu tempat pada waktu tertentu. Artinya kalo pada suatu saat di suatu tempat cuma ada penjual, berarti jualannya gak bakalan laku.
Bahwa selain dipengaruhi faktor-2 lainnya, keputusan konsumen untuk mengkonsumsi ulang produk yang sama sangat dipengaruhi oleh kepuasan yang dirasakan konsumen tersebut dalam mengkonsumsi produk tersebut sebelumnya (consumer satisfaction). Artinya jika konsumen merasa bahwa harapan nya (consumer expectation) dalam mengkonsumsi barang tersebut masih dibawah kenyataan yang dialami, maka konsumen cenderung mencari barang pengganti (product subtitution) di pasar, apalagi jika sifat pasarnya heterogen (penjual dan pembeli sama-2 banyak jumlah dan jenisnya)
Bahwa lama tidaknya usia suatu produk sangat tergantung dari kemampuan penjual dalam menyesuaikan produk yang ditawarkannya dengan kebutuhan serta selera konsumen pasar yang dimasuki yang cenderung selalu berubah dari waktu ke waktu. Artinya, jika ingin agar produknya tidak cepat dilupakan konsumen, maka penjual “WAJIB” menyesuaikan produk yang ditawarkannya ke konsumen di pasar sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen (consumer oriented).
Inga, inga, inga that A consumer is the KIng !
Jika tidak, maka :
I WILL NOT BE BACK !
lha dirimu kapan le dipenjoro tik?
jarene arep dipenjoro?
wahahahaha..
pas ada kasus ni…aku baru tau ada UU ITE…
aku ga konsen ambe materi postingane, aku cuma mbayangno pean pas nulis iki expresine yoopo yoh hwakak..:p *kaboooor*
“Tindakan Prita bukan penghinaan” silahkan klik
http://www.depkominfo.go.id/2009/06/07/tindakan-prita-bukan-penghinaan/
nah kan ape gw bilang …….. ITE itu memang beberapa ga resep banget …. jadi saya males ngisi blog dll di dunia maya
Tulisan yang sangat menggugah jiwa sosial kita semua…SALUT!
Bukakanlah mata hati para dokter dan calon dokter, bahwa kita semua manusia yang layak untuk diperlakukan seadil-adilnya…..amiiinnn
yah… kalo pengacaranya diposisi netral pasti dia tau mana yang bener mana yang ngga. tapi kalo dah masalah duit ( palagi disewa kalangan atas..) pasti dah beda cerita
pengacaranya OMNI kok lucu yak huahahahaha
hehehe.. *ngelirik atas*.. namanya pengacara yaaaaa jelaaas bekerja sekuat tenaga segala cara.. *halal*.. untuk membela yang bayaaar..
Salam Sayang
Ibu Prita sungguh beruntung kasusnya banyak yang mendukung…
tapi belum tentu hasil akhirnya berpihak pada ibu Prita atau Omni.
Kasusnnya jadi melebar ya…
semoga bisa terselesaikan dengan seadil-adilnya.
wah kamu juga hijrah ke jakarta ti Tik?
Setau gw udah ketauan deh itu bener, cuman RS nya gak tmeria yang gitu2an disebarkan ke khalayak umum. Mungkin maunya komplen kek gitu langsung disampein ke RS langsung.Dari cerita temen2 gw, emang banyak komplen tentang RS ini plus dokter2nya yang kurang pro. Ntah karena orang2 yang cerita ini terlena dengan cerita bu Prita (you will find thing that you look for) atau emang RS nya gak beres.
heheh, pengacara kok pinternya blablabla ndak jelas n ndak penting. kasihan teman-teman seprofesinya donk…*ngelirik pasal2 UU ITE*
susah benar, kebebasan berpendapat kan baru berumur sepuluh tahun. kok sudah mau dipasung lagi…
boikot aja mba.
biar gulung tikar sekalian tuh RS.
dia kan yang jahat dan ngga punya rasa kemanusiaan.
dasar ngga beradab.
:napsu:
saya bukan blogger tapi saya mendukung gerakan ini melebihi 100%. gerah dengan birokrasi yg menurut saya semakin hari semakin menyengsarakan rakyat biasa.
seandainya saya pinter merangkai kata di blog, mungkin saya sudah ditahan seperti bu Prita ini. sebelumnya saya punya kasus dengan polisi yg menyerempet mobil saya (meski udah diganti 650ribu, tapi proses mendapatkan kerugian itu…masya Allah susahnya), saya dimaki-maki pegawai PLN karena saya mengadukan listrik dalam sebulan mati 10 kali (kutipannya begini “mbak, klo gak pengen mati lampu lagi silahkan bikin listrik sendiri”). saya rakyat biasa yang hanya bisa diam diperlakukan seperti ini di negri ini.
Huakakakakak.
honestly, this first time quH bc web kaO.
qreen.
i like ur letter, egh.
blog mksd na.
hahahahaa.
soal bu prita magh,
quH kr nasib na jagH yg kbtlan gag bgus.
lg getol2 na demokrasi dy mlh tertindas ole demokrasi.
huhmm.
bs jd tar da hikmahna.
cz dy bkal jdih terkenal menyaingi beritana MANOHARA,
n sapah tauH jd bntg ikLan facebook d 3.
hehehehee,
buad mbak niar :
“Jambak2 noh sapa pgwai PLN yg bilang gtu, cakar2 wajahna.
hahahhaa”
RS OMNI ADALAH pemiliknya adalah ONGKO si pengeplan BLBI alias MALING UANG RAKYAT.
UDAH BANYAK KASUS2 lain SELAIN PRITA YANG DI RUGIKAN RUMAH SAKIT OMNI INI.
kalo gak ada 2 kasus lain serupa.
JAKSA JELAS2 dibayar ama RS OMNI. BUKA MATA BUTA HATI.
kita sudah tidak berdaya sama orang2x pendzolim ini.
RS OMNI ADALAH pemiliknya adalah ONGKO si pengeplang BLBI alias MALING UANG RAKYAT.
UDAH BANYAK KASUS2 lain SELAIN PRITA YANG DI RUGIKAN RUMAH SAKIT OMNI INI.
kalo gak ada 2 kasus lain serupa.
JAKSA JELAS2 dibayar ama RS OMNI. BUKA MATA BUTA HATI.
kita sudah tidak berdaya sama orang2x pendzolim ini.
Kalau pun kasus ini kelar dan dimenangkan oleh Bu Prita…
Secara nggak langsung udah bikin para blogger hati-hati buat nulis, nggak seperti dulu yang suka nulis bebas sebebas-bebasnya
go tika…….
semangant ya…….
Menurut saya kebebasan berkomentar adalah hak dari setiap warga negara, toh negara ini juga negara demokrasi, koq berkomentar malah ditahan !!!
Pengaduannya sih keren “Pencemaran Nama Baik” tapi apa tidak dipikir dulu ya, kalo Rs Omni juga telah melakukan malpraktek, ya wajar saja lah diprotes
@ agus : iya, itu mainannya orang2 kaya yang main sogok2an, tau lah, bangsa ini semakin semrawut, masa yang salah yang kalah, gak masuk akal !!
@hajier : seperti yang dibilang diatas musuh kita adalah UU ITE, dan pemancingnya adalah kasus ini, sebenernya dari dulu sudah ada koq
Hehe.. saya suka baca blog ini.,
Wah, sekarang bu pritanya udah keluar dari penjara kan..
ramaikan
Masih ada satu caaattn yang belum bisa anda terima. Kita tetap tidak boleh murji`ah (menyerahkan segala-galanya kepada ALlah). Kita tidak boleh mengkafirkan yang muslim, jelas ya. Tapi kita juga tidak boleh memuslimkan yang kafir, itu yang anda lupa.Ayat-ayat da’wah, tabligh, amar ma’ruf nahyi munkar, tidak boleh kita lupakan begitu saja. Semuanya menuntut kita untuk tidak menyimpan nilai di dalam diri, lalu dipasrahkan begitu saja kepada ALlah, melainkan harus juga disebarkan secara positif kepada orang lain. Catatan kami secara positif artinya memang sangat tidak dibenarkan sekali jika itu dilakukan dengan kekerasan. Tapi juga tidak dibenarkan juga da’wah dengan kelembekan (mudahanah) tanpa punya pedoman nilai yang benar sesuai panduan wahyu.QS. 48 : 28 atau 9 : 33 menyatakan bahwa di antara misi diutusnya Rasul saw dan kitab itu untuk menegakkan agama Allah di atas agama-agama lainnya. Jadi kita tidak perlu mempertentangkan perintah da’wah dan amar ma’ruf ini dengan ketakutan agama Allah akan kalah. Terlalu naif mungkin. Sebab bisa saja nanti logikanya ditarik pada: Kenapa Allah sampai menurunkan Rasul dan kitab? Apakah Allah takut agamanya kalah sama aliran sesat? Ya enggak lah. ANtara musabbib (penyebab) dan sebab tidak boleh dipertentangkan. Allah mudah saja menjadikan anda kaya, tapi kalau anda tidak kerja ya mana mungkin. Allah sudah jelas menghendaki agar agamanya tegak, dan oleh sebab itu ALlah mngadakan sebabnya; mengutus rasul, menurunkan kitab, menyuruh da’wah, tabligh, amar ma’ruf nahyi munkar, jihad, hijrah, dll.
Kangen…
gebuuuukkk!!!
Cape deeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh
nice blog……..
salam kenal
bagusss
UU ITE kayak apa sih???
salam kenal…
blogwalking nih
lho…udah 128
sayang sekali kemarin ndak bisa ikutan nangkringi sidang bu prita
gara gara mesti kuliah dari pagi sampe jam lima sore 
waduh, kalo nulis di blog bisa dituntut, ntar yang nulis komen ikutan dituntut ni? jadi ragu mo komen di blog seleb

mbak tika……
do’aku selalu menyertaimu….
Seneng deh ada blogger kayak kamu tik.. concern sama orang2 yang dirugikan oleh UU ITE yang gak jelas itu.. CIAYO BLOGGER!!
wah, seru sekali

selamat berjuang tik…
pengen ikutan deh T__T
salut sama kmu dan para teman2 blogger lainnya
UUIT E itu sebenere masih lemah …. itu mestine pihak rs nyogok aparat … atas nama blogger ikut dukung kie aku mbak :))
untungnya semua blogger ada disini yak, kalo ngga, bisa repot tuh jukir ngurusin tempat parkirnya..hehehe..keep struggle mba tika…^_^..V
iyah di detik dibilang nga ada blogger tuh waktu sidang…
masa iya harus pake badge blogger besar2 di jidat yah hehehe…
semoga kasus prita ini dapat selesai dengan baik yahh
memang kasus prita ini aneh orang komplaint kok di penjara
trus gemana nih kelanjutanya bu prita ini tik ? dah kelar kah maslahnya ?
mohon maaf, jarang komentar di sini lagi.. hohoho… maklum aku jarang ol…
btw, kok ya ada tempelan iklannya di sidebar to mbak tik? wekekeke…